Detail Buku
Penerapan Variasi Tipe Shot Dalam Dokumenter Televisi “Warisan Budaya” Edisi “Problematika Sang Maestro Canting”
- ISBN
- Pengarang
- Aisya Aulia Latifah
- Subyek
- PENYUTRADARAAN PRODUKSI DOKUMENTER
- Penerbit
- STMM MMTC, Yogyakarta, 2021
- Klasifikasi
- 791.450 2 070.18
- Kolasi
- xiv+73 hlm.; 21x29,5 cm.; iluss.
- Jenis
- Karya Ilmiah
- Status
- Tersedia
Canting batik tulis merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pembuatan batik. Saat ini usaha canting khususnya canting tulis sudah mulai sedikit dan menurun dikarenakan banyaknya produsen batik yang beralih ke canting cap atau printing agar tetap dapat memenuhi permintaan pasar terhadap kain baik yang meningkat. Nama Canting sendiri berasal dari Jawa yang berarti alat untuk melukis Batik Tulis. Canting digunakan oleh pembatik sebagai media seperti kuas untuk menempelkan “malam” mengikuti pola motif yang diinginkan. Nama “Canting” sendiri sudah ada sejak abad ke-10. Keberadaan Canting muncul bersamaan dengan kemunculan Batik. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang canting batik tulis secara spesifik serta menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan khas Indonesia yang sudah ada. Metode yang digunakan pada skripsi ini yaitu penerapan dasar pengambilan gambar pada Komposisi Visual Penerapan Variasi Tipe Shot. Sebagai seorang pengarah acara ingin menciptakan sajian program dengan kekuatan fakta gambar yang menggunakan berbagai angle pengambilan gambar dan pergerakan kamera. Dokumenter ini terbagi atas 3 sequence. Pada sequence 1, memberikan informasi tentang sejarah canting. Pada sequence 2, menjelaskan masalah yang dihadapi pengrajin canting batik tulis yakni kurangnya apresiasi dari pemerintah daerah dan masyarakat. Serta sequence 3, menjelaskan tentang upaya regenerasi yang dilakukan oleh pengrajin canting itu sendiri. Hasil dari skripsi ini, menerangkan penerapan variasi tipe shot yang dapat menimbulkan kesan yang tidak monoton melalui penyajian audio visual yang dinamis dan tidak membosankan, serta dapat mengulas tentang aspek budaya ini berhasil menarik mata penonton.