Labuhan merupakan adat dan tradisi turun-temurun yang rutin dilakukan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, guna memperoleh ketenteraman, keselamatan dan kesejahteraan Raja beserta rakyatnya. Dalam upacara labuhan tersebut tersirat bermacam-macam simbol mengenai nilai luhur, budi pekerti, ketuhanan, hingga ajaran bagi kehidupan Raja dan rakyatnya. Semua diwujudkan dalam perlengkapan upacara mulai dari sesaji maupun seperangkat barang-barang yang dilabuh. Penulis sebagai penulis naskah menerapkan pendekatan naratif dalam penulisan naskah. Naskah akan dibuat dengan merangkai statement satu dengan statement lainnya yang disampaikan oleh narasumber. Melalui penuturan fakta yang disampaikan langsung oleh narasumber dapat membawa penonton langsung kepada realitas peristiwa, sehingga penyampaian informasi lebih mudah dan cepat diserap.//yn