Buku

Tarian Pena Si Kuli Tinta

Buku kumpulan cerpen Tarian Pena Si Kuli Tinta ditulis oleh tiga orang yang berprofesi sebagai guru. Buku ini berisi 12 cerita pendek beragam dan tema kami sajikan, seperti cinta, kritik sosial hingga kisah pelik penuh intrik. Ketiga penulis memiliki warna yang berbeda dalam menyajikan alur cerita. Buku kumpulan cerpen ini layak dibaca oleh semua kalangan. Pembaca dapat menemukan nikmatnya untaian kata tiap cerita dalam menuangkan rasa.

Oleh Hendrianto

Antologi Cerpen Prahara Cinta

Buku ini merupakan karya sastra fiksi yang berupa cerita pendek. Buku ini berkisah mengenai perjalanan cinta Rasha dan Lavina, yang harus berjuang untuk mendapatkan restu dari orang tua Rasha melalui pembuktian dari hasil dan nilai belajar mereka. Jika mereka mendaatkan nilai yang baik atau mempunyai prestasi yang gemilang kemungkinan mereka akan mendapatkan restu tersebut.

Oleh Kasmi Dwi Irwana, dkk

Antologi Cerpen I Can See Them

Pada suatu hari ada siswa SMA yang bernama Yuki. Pada malam hari Yuki seperti kerasukan makhluk aneh dia berteriak-teriak dan kesakitan, kedua orang tuanya Yuki panik, mereka berusaha menenangkan Yuki dengan cara memeluknya dengan erat agar bisa menenangkan Yuki. Setelah 30 menit akhirnya Yuki kembali sadar, di situ itu Yuki sangat lemas sekali lalu ia beristirahat, keesokan harinya Yuki mulai merasakan keanehan pada dirinya. Pada saat ingin berangkat ke sekolah Yuki melihat ada sesosok makhluk halus di sebuah gang. Di mulai hari itulah dia bisa melihat mereka.

Oleh Harish Ammar Novrandika, dkk

Book Chapter Inovasi Pembelajaran di Pendidikan Tinggi

Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba, menemukan, menggali, dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang munculnya berbagai inovasi-inovasi baru. Active debate merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Model pembelajaran debat merupakan kegiatan adu pendapat atau argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perseorangan maupun berkelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Debat aktif bisa menjadi sebuah model pembelajaran berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama jika peserta didik bisa aktif mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan masing-masing. Hal ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas. Pada model pembelajaran active debate, siswa juga dilatih mengutarakan pendapat atau pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dapat dipertanggungjawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.

Oleh Mieke Mandagi

Lukisan Metafora

Dua remaja bertemu dalam situasi yang tidak biasa, saling berprasangka dan abai. Diawali dari keterpaksaan yang menuntaskan tugas sekolah, keduanya saling mengenal dan menemukan satu interferensi serta nasib yang tidak jauh berbeda. Konflik dengan orang tua dan preferensi seks yang tidak diterima oleh lingkungan sekitar, mengajarkan keduanya kenyataan hidup yang harusmereka hadapi di tengah pembentukan jati diri. Mereka, barangkali, menjadi penggambaran bahwa citra diri yang ditampakkan di depan orang lain, benar-benar tidak menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya. Bahwa di balik nilai sempurna, kepopuleran, dan penggambaran kesempurnaan hidup, ada kebebasan dan kasih sayang yang diambil paksa dari keduanya. Hingga salah satu dari mereka menyadari bahwa titk terakhir dari keputusasaan seseorang adalah ketika mereka berhenti merajut asa dan menumpaskan intensi untuk sekedar terbangun melihat dunia. “Rena, salahkah aku bila mempunyai perbedaan dengan orang-orang di luar sana? Apakah aku terlalu berdosa untuk sekedar hidup di dunia?”

Oleh Regina Nurhaliza

Berita Terbaru