Buku

Element of The Shot dalam Penyutradaraan Program Musik Televisi "Stereosic" Episode Reyna Qotrunnada

Televisi sebagai media komunikasi elektronik mampu menyajikan dan menyalurkan berbagai siaran informatif dan menghibur secara serempak dan up to date disajikan melalui suara dan gambar. Program televisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu hiburan dan berita, salah satu yang termasuk dalam jenis program hiburan adalah musik. Musik televisi merupakan salah satu program hiburan televisi yang hampir keseluruhan isinya adalah pertunjukan musik. Program musik televisi yang penulis buat ini bertujuan sebagai wadah atau media yang bisa mengapresiasi bakat bermusik para musisi indie, sebagai ajang mereka untuk memperkenalkan gup band mereka dan menunjukkan keahlian mereka dalam bermusik. Sutradara sebagai pemimpin produksi menciptakan program hiburan musik untuk masyarakat dan juga memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bakat-bakat muda yang nantinya bisa memotivasi penonton. Menerapkan komposisi pada pengambilan gambar yang terfokus pada framing dan camera angle agar dapat menciptakan rangkaian visual yang dinamis dan menarik. Keunggulan program musik Stereosic ini menyajikan sebuah tayangan dimana pengisi acara menyanyikan lagu karya sendiri atau meng-cover lagu dari musisi lain dengan sedikit aransemen. Lagu yang dinyanyikan berupa lagu-lagu after hits di tahun ’80 dan ’90 an.//ir

Oleh Audina Ayu Fandiastuti

Struktur Dramatis Penulisan Naskah Drama Televisi "Kapal Segara Berlayar dan Biru Berubah Jingga"

Televisi merupakan media massa yang banyak dimiliki oleh masyarakat, meskipun saat ini eksistensi televisi nyaris kalah oleh media online. Salah satu format acara televisi yang menarik untuk ditonton adalah tayangan drama televisi atau sinetron. Skripsi penciptaan karya produksi Struktur Dramatis Penulisan Naskah Drama Televisi Kapal Segera Berlayar dan Biru Berubah Jingga bertujuan menghasilkan sebuah naskah drama televisi yang memiliki struktur dramatis pada dialog tokoh-tokohnya. Ide penulisan naskah dengan penerapan struktur dramatik dapat membangun pelataran suasana, tempat dan waktu kejadian sehingga cerita menjadi lebih dramatis. Penulis menerapkan pendekatan pada teori struktur dramatis modern Gustav Freytag yang dibagi menjadi beberapa bagian yakni exposition (pelukisan), complication (kerumitan), climax (puncak laku/titik kulminasi), resolution (penguraian), dan conclusion berupa denoument (akhir bahagia) atau catastrophe (akhir sedih). Pendekatan struktur dramatis ini untuk menjaga originalitas cerita yang sumber awalnya dari naskah cerita pendek, kemudian dikembangkan ke dalam naskah drama televisi. Pengaturan plot dan alur yang tersusun rapi akan membuat audience dapat lebih memahami jalan cerita serta pesan-pesan yang disajikan dalam cerita.//ir

Oleh Pramitha Chandra Kusuma Sari

Gaya Observasional pada Naskah Dokumenter Televisi "Mendulang Permata di Lereng Sumbing"

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena pertanian merupakan salah satu sektor kunci perekonomian di Indonesia. Salah satu hasil tani yang diminati di pasaran dunia adalah tembakau. Tembakau “srinthil” merupakan tembakau berkualitas dan berdaya jual tinggi yang dihasilkan oleh petani di Desa Legoksari, Kabupaten Temanggung. Bagi petani tembakau “srinthil”, tembakau bukan hanya sebagai komoditi utama mereka tetapi alat untuk menjaga tradisi upacara adat yang diturunkan oleh para leluhur. Tembakau “srinthil” menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual karena dianggap sebagai penyeimbang antara manusia dengan alam dan Tuhannya. Program dokumenter televisi “Mendulang Permata di Lereng Sumbing” bertujuan memberi informasi secara lebih dalam kepada masyarakat untuk melihat kehidupan para petani tembakau “srinthil” Desa Legoksari. Dalam penulisan naskah program dokumenter ini penulis menggunakan gaya observasional. Penulis memposisikan diri sebagai observator dimana adegan dalam naskah dokumenter benar-benar natural dan tidak dibuat-buat. Dengan gaya observasional dalam dokumenter ini dapat menciptakan kedekatan antara penonton dan subjek. Program dokumenter “Mendulang Permata di Lereng Sumbing” dikemas dengan durasi 30 menit 40 detik yang terbagi dalam 4 sequence yaitu: (1) Desa Legoksari dan Petani Tembakau Srinthilnya, (2) Ritual Adat Petani Tembakau Srinthil, (3) Tanam Tembakau, (4) Perdagangan Tembakau dan Pesan dari Petani. Program ini merupakan program prototype sehingga data maupun foto yang ditampilkan merupakan hasil riset berupa wawancara dan observasi penulis.//ir

Oleh Erin Dharma Damayanti

Kontiniti dan Komposisi dalam Penyutradaraan Drama Televisi "Jadi Pergi"

Drama televisi adalah suatu format acara yang menghadirkan sebuah cerita rekayasa yang mengadopsi kehidupan sehari – sehari menjadi sebuah karya audio visual. Penulis sebagai sutradara mengoptimalkan penerapan elements of the shotpada unsur komposisi dan kontiniti untuk menciptakan tayangan yang menarik serta kesinambungan agar cerita mudah diterima oleh penonton. Komposisi dan kontiniti gambar yang dinamis dengan berbagai variasi gambar, untuk menjaga kesinambungan cerita sehingga penonton dapat menerima pesan yang disampaikan dengan lebih mudah.data terkait dengan karya diperoleh melalui studi pustaka, observasi. Pada produksi drama televisi “Jadi Pergi”, sutradara menciptakan gambar-gambar yang indah, menarik dan bervariasi. Program drama televisi ini diproduksi melalui tiga tahap yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi sesuai standar produksi program drama. Penerapan Elements of the Shot yang tepat, dapat menghasilkan suatu karya drama televisi yang memiliki nilai visualyang bervariasi, lebih menarik, sekaligus menghibur, sehingga ceritadapat dinikmati dan lebih mudah dipahami penonton.//ir

Oleh Zico Rakasiwi

Perencanaan SOP Produksi Program Magazine Show Televisi "Around The World in Java" Episode "Jogjapan Trip"

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Hal tersebut bisa dijumpai dari ujung Indonesia bagian barat hingga ujung Indonesia bagian timur, termasuk dalam penyediaan seperti Kuliner, Event, Store, dan lainnya. Meskipun banyak keindahan yang ada di Indonesia masih banyak juga penduduk Indonesia yang lebih tertarik untuk berkunjung ke luar negeri. Pada penciptaan program magazine show televisi “Around the World in Java” episode Jogjapan Trip penulis mengambil topik tentang budaya Jepang yang ada di Pulau Jawa tepatnya di Yogyakarta dan akan membahas berbagai informasi seperti tempat wisata, komunitas, kuliner, fashion yang berhubungan dengan budaya Jepang. Sebagai seorang produser, dalam penciptaan karya magazine show televisi “Around the World in Java” episode Jogjapan Trip penulis memilik tujuan menciptakan sebuah perencanaan program yang bermula dari ide sehingga menghasilkan program yang menarik dan memberikan informasi kepada penontonnya.//ir

Oleh Angela Olivacea Octa Prinea

Berita Terbaru