Narasi dan Literasi merupakan unsur yang
penting bagi kehidupan seorang individu dalam bermasyarakat. Akademisi yang
didalamnya termasuk mahasiswa merupakan ujung tombak dalam perubahan sebuah
pemahaman wacana yang berkembang. Banyaknya pergerakan yang membawa nama agama
juga massif dimasyarakat dengan membawa visi dan misi tertentu, hal ini perlu
mendapat perhatian yang serius bila mengarah pada memecah belah suatu kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kaum intelektual merupakan aktor-aktor
aktif dan gigih dalam menyuarakan pergerakan yang berujung pada tujuan radikal.
Pemahaman inilah yang berbeda-beda dalam melihat sebuah misi berbangsa dan
bernegara, dan menimbulkan bentuk narasi dan literasi yang keras, ekstrim dan
tidak bisa fleksibel. Kaum-kaum muda intelektual merupakan sarana yang cukup
kuat dalam mempertahankan suatu ideologi, maka dari itu sudah sepatutnya
masyarakat secara umum dan masyarakat khususnya kaum intelektual kampus dapat
memilah dan memberikan bentuk-bentuk narasi dan literasi yang tidak mengarah
pada radikalisme, hal ini tentu sangat membahayakan utamanya bagi generasi
penerus bangsa yang akan menjadi cikal bakal penerus kedepan dan bukan justru
memecah belah dalam berbagai kelompok-kelompok tertentu. Buku ini terbagi
menjadi tiga bagian pembahasan. Bagian I tentang, Pengenalan Kajian Narasi dan
Literasi Media dalam Pemahaman Gerakan Radikalisme. Bagian IItentang, Konsep Dasar Kajian Narasi dan
literasi Media dalam Pemahaman Gerakan Radikalisme dalam Perspektif Teoretis.
Bagian III tentang, Studi Kasus: Narasi dan Literasi Media dalam Pemahaman
Gerakan Radikalisme. //ir