Tidak pernah kurasakan
sejauh ini berjarak denganmu. Setelah pergimu, aku hanya diizinkan menebak apa
pun yang sengaja kamu tinggalkan menjadi teka-teki. Aku dihukum dengan rasa
sedih, kehilangan, serta bersalah atas perpisahan yang tanpa alasan pasti. Aku
menunggu kabarmu, sampai waktu yang tidak menentu. Aku berusaha mencarimu,
tetapi yang kudapat hanya tanya tanpa jawab. Aku di sini sendiri dalam
penantian panjang, dalam ketidakpastian. Andai aku bisa berteriak, akan
kukatakan bahwa kepergianmu tidak bisa secepat itu menghapus cinta, juga
rindu-rinduku. Andai kamu tahu, tidak ada seorang pun yang siap merasakan
kehilangan, begitu pun dengan aku. Kamu memilih pergi dan membuatku
beranya-tanya, “Pergimu atas salahku yang mana?”