Buku

Delapanpuluh Lima Tahun Taufik Abdullah: Perspektif Intelektual dan Pandangan Publik

Abstraksi

Akan keliru jika menganggap Taufik Abdullah, akrab dipanggil Pak Taufik, hanya sebagai pribadi sombong, tinggi hati, atau suka ngenyek pendapat orang lain. Oleh karena itu banyak orang tersinggung atau sakit hati. Dalam suatu ceramah, ada yang mengomentari “ di mana ketajaman analisa Taufik Abdullah?”. Dengan enteng Taufik menanggapai “saya juga heran, ternyata saya tidak sepintar yang saya harapkan” (Eka Budianta). Taufik punya selera humor juga. Sewaktu memasuki rumah makan di Pariaman, seorang gadis pelayan menyambutnya dan mengatakan “rasanya saya pernah melihat Bapak di televisi”. “iya ya?,” jawab Pak Taufik. Beliau lantas melanjutkan “Pada sinetron yang mana tu, ya? Waktu main dengan Dessy Ratna Sari atau Primus, ya?”. “Ndak di sinetron doh Paaak, pado acara mangecek-ngecek je nyeh.” (Tidak di sinetron Pak, tapi acara berbincang-bincang saja,” jawab gadis pelayan tersebut sambal tertawa bersama kawannya (Gusti Asnan). Tidak ada istilah pensiun bagi Pak Taufik. “Pensiun hanyalah soal gaji yang harus diterima ala kadarnya, tetapi bukanlah berarti anjuran agar kreativitas dibiarkan untuk menganggur. Kreativitas tidak mengenal usia!” (Kenedi Nurhan) //ir

Seri
Catatan
Buku pembelian tahun anggaran 2022 sebanyak satu eksemplar.
ISBN978-623-321-012-6
No Barcode Register Lokasi Status
1 0000022882 15-11736-1 G Ada
No Pengarang Jabatan
1 dkk Susanto Zuhdi Penulis
No Subyek
1 BIOGRAFI
No Kata Kunci
1 DELAPANPULUH LIMA TAHUN TAUFIK ABDULLAH
2 PANDANGAN PUBLIK
3 PERSPEKTIF INTELEKTUAL
4 TAUFIK ABDULLAH
AsalIndonesia
BahasaIndonesia
JenisUmum
PenerbitYayasan Pustaka Obor Indonesia
Kota TerbitJakarta
Tahun2020
Call Number920 SUS d
Kolasixiv+552 hlm.; 17.5x25 cm.; illus.
EdisiCetakan Pertama
BibliografiTidak Ada
IndeksTidak Ada
RelesaseYa
Jumlah Eks1
Kembali