Setiap orang bebas berharap dan bermimpi untuk bisa mencintai tanpa harus terluka atau melukai. Tapi dalam dunia nyata, cinta dan luka adalah pasangan sejati. Kisah Red, Berni, Lia, juga Rossie hanyalah secuil dari kenyataan. Jika kehilangan ingatan berarti juga kehilangan kenangan dan perasaan, maka sesungguhnya Red tidak menginginkan itu dan berharap semua kembali. Jika kehilangan orang yang dicintai demi kebahagiaannya bersama orang lain adalah kesalahan masa lalu, maka tindakan Bernie yang berusaha mendapatkannya kembali sudah tepat. Jika telah lama hati kering dari rasa, lalu suatu hari sang cinta menghampiri dan minta diraih, maka Rossie telah melakukan hal yang benar dengan memperjuangkannya. Namun, jika untuk kebahagiaan semuanya seseorang yang penuh cinta harus kembali terluka dan kehilangan segalanya, ap aitu bisa dibenarkan? Jika iya, lalu apa yang tidak benar? Dimana letak salahnya? Perlu diingat, satu hukum absolut telah berlaku untuk semesta. Dimana ada cinta, harus ada luka. Jadi, semua salah, tapi juga benar. Sebab, sekali lagi, cinta dan luka adalah pasangan sejati.//yn