Dalam Jurnal IPTEK-KOM kali ini menempatkan dua artikel tentang penyiaran untuk mengisi bagian awal. Artikel Pertama tulisan I Gusti Ngurah Putra, MA, Ketua Jurusan Imu Komunikasi UGM, membahas tentang pergulatan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Selain itu tulisan Masduki, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia membedah maraknya program religiotainment di penyiaran tv Indonesia. Tulisan ketiga, yang dibuat oleh Rahayu, M.Si. dosen UGM, yang juga Direktur Pusat Kajian Media dan Budaya Populer (PKMBP) juga menyinggung mengenai media tv. Artikel keempat dan kelima terkait dengan persoalan internet. Budi Irawanto, MA. yang juga dosen Jurusan Komunikasi UGM menulis tentang fungsi internet sebagai ruang publik yang mendorong terciptanya kehidupan pluralis. Masih ada hubungannya dengan internet tulisan Peneliti dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi (BPPI) Surabaya H. Kasiyanto, membahas mengenai kesiapan Pemerintah Daerah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dalam penyelenggaraan E-Government. Artikel ini dibuat berdasarkan hasil studi komparatif di tiga wilayah provinsi tersebut. Artikel keenam ditulis oleh Peneliti dari badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Depkominfo Jakarta, Dr. Kanthi Waluyo. Sebagai peminat di bidang kebudayaan Jawa, Kanthi Waluyo membahas tentang citra tokoh Bima, yaitu putra Pandawa nomor dua. TulisanĀ terakhir ini relevan ketika membahas komunikasi sosial dan komunikasi budaya. Kekayaan simbol-simbol budaya senantiasa dipelihara mengingat sebagian besar masyarakat Indonesai masih terikat pola komunikasi tradisional. //yn