Cara berpikir bertahap, berproses, fokus pada keahlian, fokus pada substantif, fokus pada kontribusi, adalah hal yang ingin disampaikan dan mendasari seluruh pemikiran kritis terhadap pemaknaan hijrah dalam buku ini. Dengan caranya yang kritis, dan gaya tutur yang dialogis, buku ini menjadi salah satu buku penting untuk dibaca oleh mereka yang sedang terus-menerus berhijrah. Hijrah pada dasarnya adalah sebuah kemerdekaan. Manusia hijrah adalah manusia merdeka, manusia pemberani yang tidak lagi takut pada yang lainĀ selain Allah. Tidak takut terhadap komentar dan perilaku manusia lain. Manusia hijrah menjadi merdeka ketika ia bisa menerima dirinya dan menerima konsekuensi atas pilihan-pilihannya (baik konsekuensi psikologis maupun fisik), sebab perubahan selalu mendatangkan ketidaknyamanan. Manusia menjadi merdeka, ketika hijrah (baca: berubah) menjadikan dia berpikir terbuka, terbuka pada pengalaman-pengalaman baru, menerima risiko kegagalan dan mengelola akibat keberhasilannya dengan baik. Dan bukankah itu hakikat dari Tauhid?//yn