Buku ini memuat hasil penelitian dari penerapan strategi pembelajaran "What-If" untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa pada mata kuliah Metode Statistika. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis sangat penting untuk membuat seseorang berpikir dan bekerja lebih hati-hati, memilah informasi yang relevan atau tidak, memecahkan masalah, dan melakukan tugas dalam skala yang lebih besar. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester IIA Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar sebanyak 16 siswa pada tahun akademik 2018/2019. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan seperti model matematika dan analisis yang digunakan terbatas pada teknik manajemen data dengan melakukan deskripsi. Analisis data kuantitatif bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dalam bentuk skor dan presentase menggunakan tingkat perhitungan sederhana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis matematika siswa dari siklus pertama ke siklus kedua. Pada siklus pertama, ketuntasan belajar keterampilan berpikir kritis matematis siswa hanya mencapai 63,5% dengan nilai rata-rata 71,125 %. Pada siklus kedua, keterampilan berpikir kritis matematis siswa mengalami peningkatan ketuntasan belajar dengan mencapai 87,5% dengan rata-rata mencapai 84,125%. Penelitian yang dilaksanakan menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran "What-If" dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematika siswa dalam mata kuliah Statistika I.//yn