Era 4.0 digerakkan oleh tiga faktor utama. Pertama, teknologi, dalam wujudnya bernama internet of things, cloud, big data, maupun artificial intelligence. Kedua, biologi dalam wujud DNA dan gen. Ketiga, fisik yang ditandai dengan munculnya teknologi 3D yang semakin masif dan cerdasnya robotik. Gabungan antara teknologi, biologi dan fisik ini membentuk peradaban baru berjelujuk 4.0. Era 4.0 akhirnya memunculkan idiom populer bernama disrupsi. Perbedaan antara perubahan dan disrupsi itu sederhana. Perubahan merupakan proses penciptaan yang sifatnya gradual. Produk (jasa) lama berubah menjadi semakin bagus. Sementara disrupsi merupakan perubahan radikal dimana produk (jasa) lama menjadi tidak relevan. Akibat dari disrupsi ini yang menjadikan SDM harus mengasah dan memiliki kompetensi yang selaras dengan perubahan radikal. Buku ini tak lain menjawab disrupsi yang membuat tunggang-langgang semua sektor kehidupan. Dalam hal ini lebih fokus kepada SDM--sumber daya manusia--di sektor organisasi. Kebetulan buku dengan tema ini untuk konteks Indonesia masih termasuk langka.//yn