Kenyataan mengatakan bahwa dengan semakin sering menyaksikan sinetron, semakin terdapat kekerasan, terutama kekeraan emosional, yang hanya seputar harta, tahta, wanita yang anti logika dan tidak mendidik logika. Dari pengamatan itu timbul ide mengapa para produser tidak mencoba menyajikan sinetron yang menarik dan memikat pemira serta mendidik seperti film petualangan Sherina?. Merujuk pada nilai tradisi kesempurnaan dalam mutu dan inovasi, maka sesungguhnya dengan inovai, sinetron bermutu dari sisi bisnis dan kepentingan pemirsa bukanlah sebuah kemutahilan....//