Buku ini mungkin bisa dikatakan sebagai "dokumen" yang memberikan banyak informasi penting kepada kita. Sejumlah 34 cendikiawan dalam negeri maupun luar negeri, dengan berbagai latar belakang agama dan disiplin ilmu yang berbeda telah ikut serta menyumbangkan pemikirannya. Ini memperlihatkan tingginya tingkat apresiasi dan penghargaan pada Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, MA, terutama terhadap langkah-langkah diplomatis dan kecendikiawannya. Beliau memang kontroversial. Beliau dikritik karena sikap kritisnya lebih banyak tertuju kepada umat Islam dan pemikiran Islam yang mapan. Sikap kritisnya terhadap umat Islam terkadang terlalu blak-blakan dan sangat kejam. Hal itu bisa menimbulkan sesuatu yang counter-productive seandainya tidak tertolong oleh kecanggihannya berargumen dengan gaya bertutur yang memikat. Di dalam buku ini Beliau berbicara apa adanya tentang masa kecilnya yang pahit, serba kekurangan serta kesaksian atas beberapa peristiwa penting selama kariernya: Asas Tunggal Pancasila, Pembenahan IAIN, Gagasan reaktualisasi Ajaran Islam, Undang-undang Peradilan Agama, Proyek Kompilasi Hukum Islam dan mendampingi Pak Harto Naik Haji. Semua diuraikan dengan gaya bahasa bertutur yang segar, lugas, memikat dan blak-blakan. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa Beliau adalah salah satu dari sedikit intelektual muslim Indonesia yang pemikiran maupun langkah-langkahnya ikut mewarnai perkembangan politik dan keagamaan di tanah air dekade akhir-akhir ini...//Yeni
