Buku ini menceritakan Serunting Sakti kawin dengan Bidadari dalam syair ini diambil dari buku "Uit het land van Bittertong" . Di dalam buku ini di ceritakan juga bahwa Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah anak seorang raksasa Poyang Panjang dengan tuan putri Tenggang. Di Kepayang disumpah menjadi batu seorang yang berolok-olok dengan dia; oleh katanya Bukit Serut, tempat asal sungai Seluna, yang tandus menjadi gunung yang penuh oleh pohon dan tumbuhan. Di Karang Agung oleh Kesaktian si Pahit Lidah dua suami istri yang sudah sangat tua, tiada bergigi dan tiada berambut lagi, dapat beranak seorang laki-laki, yang menjadi poyang suku Bara Sakti. Diceritakan pula perbantahan antara si Pahit Lidah dengan Raksasa yang bernama Sepapal yang hendak merusak kerajaannya. Dimana-mana dikeruknya tanah dengan tangannya yang besar. Dengan sekali keruk saja terjadilah danau dan apabila tanah itu diletakkan, maka terjadilah bukit. //yeni