Buku ini adalah sebagai lanjutan dari buku yang pertama
berjudul : Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera Timur.
Sejarah dan perkembangan kebudayaan Melayu Lama, jauh sekali letaknya dari
jangkauan generasi Melayu Abad XX ini, lebih-lebih bagi angkatan mudanya.
Kebudayaan Barat dan Kebudayaan Asing lainnya membuat mereka silau untuk dapat
melihat kebudayaannya sendiri, apalagi dalam arti kebudayaan Ras Melayu yang
meliputi Asia Tenggara dan sekitarnya. Banyak hal dan peristiwa yang terjadi di
masa lalu di tanah Deli yang belum dibukukan, khususnya mengenai golongan suku
bangsa Melayu. Kejadian dan peristiwa yang berkait dengan penghidupan dan
kehidupannya, ada yang tertulis, ada yang merupakan bekas peninggalan dan ada
pula yang diketahui dari mulut ke mulut sebagai warisan lisan tradisional.
sejak dahulu daerah Deli terletak di persimpangan jalan, sehingga sesuatu yang
terjadi di semua penjuru wilayah tetap membawa getaran refleksi dan konsekuensi
pada daerah Deli. Pada akhir abad ke-19 daerah ini menjadi barometer
pengukur untuk berbagai segi bagi daerah sekitarnya, kalaupun tidak ingin
disebut menjadi titik pusat dalam perkembangan ekonomi, keuangan, sosial,
politik dan kebudayaan. Deli merupakan pola pembangunan industri di bagian
barat Indonesia
yang menjurus ke bidang-bidang lainnya. Tujuan dari karangan ini adalah
menghimpun lagi butir-butir yang diperoleh dari literatur-literatur dan
ungkapan-ungkapan lisan orang tua mengenai adat / kebudayaan Melayu Sumatera
Timur. Dalam pembagian etnologis Ras Melayu merupakan kelompok yang ketiga
besar di Asia, terhimpun di Asia Tenggara dan
sekelilingnya. Rumpun keturunan Ras Melayu di Indonesia mempunyai warisan
kebudayaan nenek moyang yang bernilai, mengenai perikehidupan dalam aspek logat
bahasa, mata pencaharian, tradisi, kesusastraan, pertahanan diri dan negeri,
obat-obatan, lagu, tari, magic dan seterusnya. Pada hakekatnya rumpun Melayu
itu mempunyai pertautan kesatuan kebudayaan yang berbeda dengan ras-ras lain.
Dalam penyusunan tesis dunia Melayu, hipotesa yang digunakan adalah dilandaskan
dari munuskrip-manuskrip yang dipunyai oleh Kesultanan Deli, Serdang, Langkat
dan pihak-pihak rumpun keluarga Denai Serbajadi, Mabar, Hamparan Perak dan
lain-lain dan dari berpuluh-puluh buku bacaan mengenai materi ini,
karangan-karangan bangsa Indonesia, Malaysia dan pengarang Barat serta
dokumentasi visual dan benda-benda kebudayaan yang diperoleh. Memaparkan
riwayat dan kebudayaan daerah berarti menggambarkan kejadian dan
keadaan-keadaan di masa lampau tentang karya dan cita rasa dari rakyat
keseluruhannya. Dalam Buku ini membahas tentang : Bumi Sumatera Timur dan
Penduduk Pesisirnya, Lintasan Tujuh Zaman Sumatera Timur / Deli dan Perjuangan
Rakyatnya, Implementasi Budaya Melayu, Tinjauan Budaya, Sastra, Seni, dan
Mistik. //Yeni