Buku ini berisi kumpulan dari beberapa penulis tentang diri seorang Asrul Sani. Kumpulan tulisan ini merupakan penghargaan dan penghormatan kepada beliau ketika ulang tahun ke 70. Asrul Sani adalah seorang penulis yang hidup di dunia kesenian. Keistitimewaan seorang Asrul sani adalah yang dia geluti tidaklah hanya satu bidang kesenian saja. Mula-mula terjun dengan menulis sajak, kemudian dia dikenal sebagai penulis cerita pendek dan esai, dosen teater, penterjemah, penulis lakon dan skenario film, sutradara teater dan film, penulis skenario dan sutradara sinetron yang sukses. Dia pernah belajar menggesek biola dan menjadi pemain biola orkes pimpinan Cornel Simanjuntak, dan sekarang pun dia menulis lirik lagu buat film-filmnya. telah banyak yang disumbangkan Asrul Sani untuk kehidupan kesenian Indonesia. selama lebih dari setengah abad hidup didunia kesenian Indonesia, telah banyak yang dia buat Dialah yang menyusun konsep "Surat Kepercayaan Gelanggang" yang dianggap sebagai pandangan budaya para seniman yang berkumpul di Gelanggang Seniman Merdeka. Sajaknya dikumpulkan dalam Tiga Menguak Takdir bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin (1950) dan Mantera (1975); cerita pendeknya dalam dari Suatu Masa dari Suatu Tempat (1972) dan esainya dalam Surat-surat Kepercayaan (1997). Sebuah dramanya, Mahkamah, juga sudah diterbitkan (1988). Begitu juga skenario filmnya, Naga Bonar (1989). Terjemahannya pun baik yang berupa lakon maupun yang bukan, banyak yang diterbitkan sebagai buku, namun sebenarnya lebih banyak lagi yang berupa naskah. Asrul sani juga bersama Usmar Ismail dan D. Djayakusuma mendirikan dan memimpin ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia) yang telah melahirkan banyak orang teater dan film. Tatkala dunia kesenian Indonesia diteror oleh orang-orang kiri, Asrul bersama Usmar Ismail dan kawan-kawan membentuk Lesbumi untuk mengimbangi aktivitas Lekra. Oleh karena itu, menjelang usianya genap 70 tahun pada tanggal 10 Juni 1997, dipersembahkanlah buku penghormatan kepada Beliau. //yeni