Buku ini merupakan majalah yang terbit setiap empat bulan sekali. Buku ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengembangan, penilaian hasil penelitian, karangan/tinjauan mengenai masalah komunikasi, metodologi serta pendekatan-pendekatan baru dalam ilmu komunikasi. Tujuan dari penerbitan jurnal ini ialah mengembangkan dan memasyarakatkan ilmu komunikasi untuk kepentingan pembangunan. Sasaran penyebarannya terutama ditujukan kepada masyarakat ilmiah, para peneliti, dan praktisi bidang komunikasi. Adapun beberapa artikel yang dipaparkan di majalah ini meliputi beberapa tulisan. Tulisan pertama oleh Gati Gayatri, yang menulis tentang "Hubungan Antara Kebiasaan Menonton Film `Dubbing` dan Kebiasan Membaca". Penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan: "Adakah hubungan signifikan antara kebiasaan menonton film 'dubbing' di TV dengan kebiasaan membaca saat ini. Berdasarkan analisis, beberapa kesimpulan penting yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, masyarakat yang menjadi sampel penelitian selama tiga bulan terkhir sampai saat penelitian dilaksanakan bagian terbesar menonton sebanyak-banyaknya tiga film 'dubbing' atau kurang. Responden yang menonton film dengan jumlah lebih dari 3 (tiga) judul proporsinya relatif kecil. Kedua, kebiasaan membaca pada responden sebelum tahun 1990, yakni sebelum film 'dubbing' banyak ditayangkan di stasiun-stasiun TV di Indonesia, dan saat ini tidak banyak mengalami perubahan, dimana peningkatan dan penurunan jumlah bacaan yang dibaca perminggu kurang dari 1%. Perbedaan signifikan pada jumlah bacaan menurut jumlah film 'dubbing' yang ditonton terjadi pada jenis bacaan berupa majalah hiburan / populer, buku komik / ceritera bergambar, dan novel. Ketiga, asumsi bahwa kebiasaan menonton film 'dubbing' yang ditayangkan di TV berhubungan dengan kebiasaan membaca tampaknya tidak sepenuhnya mendapat dukungan data empiris. Perbedaan signifikan dalam jumlahfilm yang ditonton. Perbedaan tersebut juga tidak terjadi pada semua jenis bacaan, tetapi hanya pada jenis bacaan tertentu, tergantung dari jenis bacaan, tingkat pendidikan, dan tingkat ekonomi responden. Dengan kata lain, secara statistik kebiasaan membaca terbukti, tidak selalu berhubungan dengan kebiasaan menonton film 'dubbing'. Artikel kedua ditulis oleh M. Alwi Dahlan, Ph.D, beliau menulis dengan judul "Pembudayaan P-4 dan Komunikasi Pembangunan : Tantangan Aparatur Era Globalisasi". Secara ringkas, upaya komunikasi untuk pengalaman Pancasila (termasuk pembangunan nasional) dalam PJP II mau tak mau perlu mempertimbangkan perubahan masyarakat, termasuk pemikiran, gagasan dan wawasannya. Untuk menghadapi tantangan baru dalam PJP II, komunikasi P-4 perlu lebih cermat memperhitungkan komunikan yang menjadi sasaran, agar dapat lebih berhasil. Ini termasuk perhatian terhadap ciri-ciri sasaran, kekhasannya masing-masing serta pengaruh luar yang dihadapi mereka. Perlu dicatat bahwa berbagai perubahan sosial budaya tersebut mempunyai dampak potensi seluruh komunikasi, bukan hanya dalam pembudayaan P-4 saja. Komunikasi, penerangan atau penyuluhan pembangunan dari instansi lain menghadapi tantangan serupa, sehingga perlu dicermati dan dipecahkan bersama-sama. Artikel ketiga ditulis oleh Andre A. Hardjana, dengan judul tulisan "Wanita Kota dan Media Massa : Temuan Empiris Tentang Pola dan Tujuan Penggunaan Media". Sebagai penutup artikel terakhir dalam majalah ini ditulis oleh Djoko Waluyo, beliau menulis dengan judul "Tantangan Bagi Pelaksanaan Kebebasan Pers-Tinjauan Buku". //Yeni
