Buku Indonesian Heritage 5 ini membahas mengenai Margasatwa. Lingkungan khatulistiwa Indonesia mendorong evolusi sejumlah besar jenis, masing-masing menyesuaikan pada habitat tertentu. Pada keanekaragaman di semua wilayah khatulistiwa ini, Indonesia menambah lagi keragaman : bentuk daratan kepulauan. Sebagaimana permukaan laut pasang dan surut pada dua juta tahun lalu, himpunan satwa terpisah dan menyatu kembali dalam beberapa kali. Ketika itu di Indonesia barat terbentuk daratan-daratan luas, Indonesia Timur tetap merupakan rangkaian batu-batu bertingkat yang terisolasi dan diatasnya hanya sedikit jenis berpindah, seperti burung, yang dapat menyeberang. Sementara yang satu berkembang ke timur, yang lain beralih dari himpunan satwa Asia ke himpunanan satwa Australia. Ciri-ciri peralihan margasatwa ini menarik perhatian banyak pakar hayati dunia, dimulai dengan A.R. Wallace pada abad ke-19 dan berlanjut hingga sekarang. Hubungan timal-balik antara manusia dan hewan dalam sejarah Indonesia dapat diperkirakan secara Intensif. Masalahnya sekarang, apakah prioritas penelitian utama untuk melestarikan keindahan dan kerumitan himpunan hewan dalam tempat penyimpanan besar atas percobaan kehidupan ini dengan variasi. Pembahasan dalam buku ini meliputi : Kekayaan Margasatwa, Habitat Hutan dan Satwanya, Habitat Lainnya, Nilai Ekonomi Margasatwa, Perlindungan.. //Yn