Perkembangan sistem multimedia semakin pesat, baik dari segi hardware bahkan software. Perkembangan tersebut memudahkan pekerjaan manusia. Tahun 1980 merupakan dekade dari Pesonal Computer (PC) dan workstation. Teknologi mikroprosesor berkembang sehingga memungkinkan penciptaan komputer dekstop. Saat itu juga mulai dikenal adanya distributed computing. Aplikasi sofware, seperti spearsheet, word processor, database, dan grafis berkembang dan mendukung terjadinya revolusi PC. Dekade PC telah berkembang sampai kepada arsitektur dan aplikasi 32-bit dengan teknologi Pipeline. Sejak dekade Personal Computer melanda dunia teknologi, muncul istilah Sistem Multimedia yang merupakan satu teknologi yang menggabungkan berbagai sumber media, seperti teks, grafik, suara, animasi, video, dan sebagainya, dimana media tersebut disampaikan dan di kontrol oleh sistem komputer secara interaktif. Sejak dekade tersebut, muncul pula istilah keamanan yang merupakan cabang ilmu cryptography yang kini dikenal sebagai steganography dan watermarking. Pada dasarnya, steganography sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, terdiri dar sembilan bab pembahasan. Pokok bahasan dalam Bab I adalah mengenai pengenalan dasar tentang multimedia aspek-aspek keamanan, ancaman keamanan, dan masalah keamanan komputer secara garis besar. Pokok bahasan yang mendasar dalam Bab II adalah cryptography yang dibagi menjadi beberapa sub pokok bahasan, seperti cryptography klasik maupun modern. Tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini adalah supaya kita memahami dasar keamanan multimedia. Dalam Bab III membahas steganography secara garis besar, sejarahnya, dan bermacam metode yang digunakan untuk menyembunyikan pesan. Tujuannya adalah agar kita memahami apa yang dimaksud dengan steganography dan bagaimana metodenya. Pokok bahasan dalam Bab IV adalah mencoba untuk menerapkan sebagian dari metode steganography dan menerapkannya pada berbagai media, seperti teks, suara, gambar, dan video. Tujuannya adalah agar kita memahami cara menyembunyikan pesan pada berbagai media yang ada. Dalam Bab V membahas mengenai steganography tool yang sudah ada, baik yang komersial maupun yang gratisan yang tersedia di pasaran atau internet. Selanjutnya dalam Bab VI membahas mengenai watermarking yaitu suatu disiplin ilmu untuk mengamankan dan memberi tanda kepemilikan pada berbagai media yang ada. Pokok bahasan dalam Bab VII adalah mengenai Watermarking Tool, atau software untuk memberikan tanda air (watermarking) sebagai tanda kepemilikan banyak terdapat di internet maupun di pasaran, dengan tujuan memperkenalkan sebagian kecil tool yang digunakan untuk memberikan watermark pada berbagai media. Pembahasan dalam Bab VIII yaitu tanda tangan digital yang digunakan untuk menandatangani media digital sebagai bukti keabsahan suatu dokumen digital. Tujuannya adalah memperkenalkan tanda tangan digital dan beberapa algoritma yang digunakan. Pada Bab terakhir membahas mengenai serangan seperti apa yang digunakan untuk membongkar suatu media yang memeiliki pesan rahasia serta menghancurkan watermark. Tujuan dari Bab IX ini adalah memperkenalkan serangan-serangan yang digunakan, dengan harapan agar bisa mengantisipasi dan membuat suatu algoritma yang lebih canggih. Semoga buku ini berguna sebagai media penyambung ilmu pengetahuan tentang sistem keamanan komputer dan jaringan. //yn
