Konvergensi telah mengubah cara kerja media maupun pola penggunaan media pada khalayak, yakni dengan adanya pergeseran fungsi sebagai akibat perkembangan teknologi, seperti adanya pergeseran media cetak maupun radio dan televisi dalam format media online. Hal tersebut disebabkan karena penyebaran internet yang sangat cepat telah mengubah baik kerja industri media maupun strategi keterlibatan publik. Konvergensi media selain menjurus ke kompetensi (persaingan antar media dan media yang lebih beraneka ragam) juga terdapat konsentrasi (penumpukan kepemilikan media dan monopoli). Digitalisasi membuka seluruh pasar bagi kompetensi.
Jurnal ini memuat tujuh materi, yang pertama tentang Konvergensi Media Masyarakat Desa, penulis Agus Ganjar Runtiko, dikatakan bahwa langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah adalah mendekati, berusaha berkomunikasi dan menggali kearifan lokal masyarakat desa. Artikel kedua tentang Dinamika Digitalisasi dan Konvergensi Media Televisi di Indonesia, penulis Dinara Maya Julijanti, mengatakan bahwa dinamika siaran berita yang diinformasikan oleh stasiun televisi kadang menimbulkan kebingungan pada publik, artinya perkembangan teknologi yang ada di Indonesia tidak seiring dengan aktualitas berita yang disajikan oleh pengelola stasiun televisi. Oleh karena itu dibutuhkan konvergensi media massa agar berita yang diterima oleh khalayak tidak simpang siur dan ambigu. Artikel ketiga tentang Cermin Citizen Journalism di Indonesia, penulis Heni Nuraeni Zaenudin, dikatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi didukung dengan kebebasan pers dan demokrasi modern, berkorelasi dengan iklim bahwa sekarang semua orang bebas mengemukakan opininya. Setiap orang memiliki peluang untuk menjadi pewarta melalui tulisan, video, atau pun foto. Setiap orang dapat memublikasikan hasil karya jurnalistiknya dimanapun dia berada. Artikel keempat tentang Konvergensi Media dan Politik Pencitraan Bangsa, penulis Atie Rachmiatie, dikatakan bahwa posisi media dalam konteks pencitraan bangsa berada di tengah-tengah antara organisasi politik dengan warga negara. Untuk membangun citra positif suatu bangsa akan sangat bergantung pada historis, kondisi, dan situasi riil serta permasalahan yang dihadapi oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu perlu memperluas jangkauan penyebarluasan citra sebuah bangsa yang ingin dibentuk atau di bangun melalui pemanfaatan konvergensi media komunikasi dan informasi yang diatur oleh regulasi. Artikel kelima tentang Kebebasan Informasi di Era Media Online, penulis Dessy Trisilowaty, mengatakan bahwa melek media dan cerdas media, menjadi senjata utama untuk menghadapi media baru yang harus dengan penuh waspada dan bijaksana kita hadapi. Artikel keenam tentang Perkembangan Surat Kabar Digital di Era Konvergensi, penulis Didit Praditya, Artikel ketujuh tentang Ekologi Media di Era Konvergensi, penulis Haryati, dikatakan bahwa kehadiran media online ini juga sebagai bagian dari media konvensional bertujuan untuk memperkuat fungsi media agar dapat memperluas jaringan audiens melalui distribusi informasi yang lebih beragam. //Ir