Jurnal ini memuat tujuh artikel. Artikel pertama tentang Televisi Lokal dalam Representasi Identitas Budaya, ditulis oleh Haryati. Tulisan tersebut memuat tentang, kehadiran televisi lokal memiliki peran penting dalam mengubah ketidakseimbangan fungsi media mainstream dalam mengangkat isu-isu lokal. Keberadaan televisi lokal diharapkan dapat menampilkan budaya daerah serta peristiwa lokal dengan menyentuh kehidupan nyata masyarakat setempat, sehingga televisi lokal dapat mempresentasikan identitas budaya masyarakat daerah dengan muatan budaya dan identitas yang berbasis kearifan lokal. Dalam kajian televisi lokal ini, perspektif yang digunakan adalah pendekatan representasi media dari Stuart Hall. Artikel kedua tentang Peluang dan Tantangan Radio Komunitas di Era Konvergensi oleh C. Suprapti Dwi Takariani, Permasalahan yang diangkat dalam kajian ini adalah bagaimana peluang dan tantangan radio komunitas di era konvergensi? Dikatakan bahwa kondisi geografis wilayah Indonesia dan beragam komunitas di Indonesia menjadi peluang radio komunitas untuk berkembang. Sementara keluarnya draft rancangan UU tentang Konvergensi Telematika serta radio swasta menjadi tantangan bagi radio komunitas untuk tetap eksis. Artikel ketiga dengan judul Televisi Lokal dan Konsentrasi Kepemilikan Media oleh Wiwik Novianti, dikatakan bahwa adanya fenomena konsentrasi kepemilikan media di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi televisi lokal untuk dapat mempertahankan lokalitas dalam isi programnya. Dengan memegang komitmen terhadap nilai-nilai lokal dan ditunjang dengan kreativitas yang tinggi, televisi lokal tidak akan kehilangan penontonnya. Artikel keempat Keberadaan Televisi Lokal di Era Digitalisasi oleh Qoute Nuraini Cahyaningrum, dikatakan bahwa apabila televisi lokal bisa lolos masuk kedalam sisten digital maka akan mendapat kesempatan yang baik, tapi sebaliknya apabila televisi lokal tidak bisa mengubah sistem teknologi ke digital, maka televisi digital akan meredup, terkecuali apabila pemerintah tidak menghapus secara keseluruhan sistem analog pada televisi. Artikel kelima tentang Potret Surat Kabar Lokal di Indonesia sebagai Basis Informasi oleh Sapta Sari, mengatakan bahwa Maraknya surat kabar lokal di berbagai daerah menjadi potret media lokal di Indonesia dan dapat dijadikan sebagai representasi bahwa keberimbangan pemberitaan dan arus informasi sangatlah penting untuk kemajuan masyarakat di daerah dan pembelajaran dalam penerapan kebebasan pers yang bertanggungjawab di Indonesia. Artikel keenam dengan judul Persiapan Bandung TV dalam Siaran Digital oleh Hj. Neti Sumiati Hasandinata dan Noneng Sumiaty, penelitian ini untuk mengetahui upaya televisi lokal melaksanakan digitalisasi media pada siaran televisi lokal Bandung TV. Penelitian ini bersifat kualitatif. Artikel ketujuh dengan judul Pemanfaatan Internet dalam Mengangkat Budaya Lokal oleh Ghifarie, dikatakan bahwa perkembangan teknologi selalu erat hubungannya dengan kebudayaan suatu masyarakat karena identitas lokal merupakan cerminan dari kepribadian suatu bangsa yang beradab. //Ir
