Buku ini bukanlah
sebuah buku pelajaran tetapi sebuah buku permenungan. Tidak ada pengetahuan
atau keterampilan yang diajarkan, tidak ada teori yang dsisajikan untuk dikutip
ketika seorang mahasiswa sedang menulis skripsi atau tesis, apalagi disertasi. Gaya
penulisan yang khas dari seorang Blasius Sudarsono, seorang “filsuf”
kepustakawanan yang sering juga disebut sebagai “begawan” dalam dunia
perpustakaan. Layak juga buku ini disetarakan dengan buku filsafat keilmuan
karena didalamnya kita akan menemukan banyakmhasil permenungan, bukan hasil
penelitian atau bahkan hasil percobaan, walaupun pak Blas mengatakan bahwa
bahwa buku ini adalah sebuah eksperimentasi. Sebuah gaya menulis buku yang
belum penah dilakukan orang (atau paling tidak, pak Blas belum pernah
melakukannya) dimana dua gaya, yaitu gaya narasi dalam format dialog berbahasa
keseharian dan gayapenyajian makalah
ilmiah berbahasa super formal, disatukan dalam satu sajian buku. Penyatuan dua
gaya ini dieksperimentasikan untuk mmedapatkan efek yang berbeda pada pembaca
dibandingkan dengan buku berformat “konvensional” (biasa-biasa saja). Sebuah
keberanian untuk berbeda yang selalu muncul dalam diri sang bapak. //yn