Buku ini berusaha mengkaji dan memahami makna di balik perilaku membaca untuk kesenangan yang berkembang di kalangan remaja urban. Berbeda dengan pelbagai studi sebelumnya yang mengkaji perilaku membaca dari perpektif pendidikan atau lebih sempit lagi sebagai bagian dari kegiatan belajar di sekolah. Studi ini memahami perilaku membaca remaja urban sebagai bagian dari kegiatan masyarakat dalam mengisi waktu luang dan sebagai aktivitas yang penuh dengan kesenangan serta sekaligus tidak lepas kaitannya sebagai bagian dari mata rantai produk budaya populer kekuatan kapitalisme. Buku ini mencoba mengidentifikasi dan memaparkan situasi problematik yang timbul berkaitan dengan perkembangan industri budaya di bidang penerbitan, gaya hidup, dan perilaku membaca untuk kesenangan di kalangan remaja urban. Berbeda dengan pandangan Mazhab Frankfurt dan Teori Postmodern yang melihat kekuatan industri budaya dan pengaruh kapitalisme yang begitu dominan dan menghegemoni selera serta cita rasa konsumen. Di balik berbagai tekanan dan tawaran menarik yang dilontarkan industri budaya lewat media massa, ternyata remaja urban masih memiliki kebebasan dan ruang untuk menafsirkan sendiri kemauan, kebutuhan dan bahkan hasrat mereka akan bacaan yang disukai. Bagi remaja yang benar-benar kecanduan membaca (riil-adiktif), mereka bukan saja mampu berperan aktif menciptakan dan membangun waktu luang menurut persepsi mereka sendiri, tetapi mereka juga mampu memilih bacaan sesuai seleranya dan bahkan pilihan bacaan yang mereka sukai justru menjadi rujukan alternatif bagi peer-groupnya. //yn