Kesantunan berbahasa dapat dicermati dari empat sudut pandang: linguistik, sosiolinguistik, pragmatik, dan sosiopragmatik. Buku ini berusaha menguak seluk-beluk kesantunan berbahasa dari kacamata sosiopragmatik. Maka yang dilibatkan dalam analisis kesantunan berbahasa secara sosiopragmatik itu adalah dimensi-dimensi konteks yang sifatnya situasional dan sosiokultural. Dengan mempelajari prinsip-prinsip kesantunan berbahasa secara sosiopragmatik, orang akan banyak terbantu dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya, khususnya ketika komunikasi dilakukan secara lintas budaya. Dimensi-dimensi konteks yang sifatnya khusus (culture-specific), karena konteks tersebut hanya berlaku dalam lingkungan sosial dan kultural tertentu, doperikan dengan baik dalam buku ini. Contoh-contoh tuturan otentik disajikan untuk mempermudah pembaca mencerna buku ini. Para dosen bahasa, peneliti bahasa, mahasiswa dapat mengambil banyak manfaat dari kehadiran buku ini. Secara garis besar buku ini tersaji dalam lima bab; Bab 1 tentang Pendahuluan; bab 2 tentang Tinjauan Pustaka dan Teorisasi; bab 3 tentang Metodologi Riset; Bab 4 tentang Imperatif dalam Ranah Sosiokultural dan Situasionalnya; Bab 5 tentang Penutup. Bapak Kunjana Rahardi (pengarang buku ini) berharap buku ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu bahasa, khususnya sosiopragmatik yang masih langka.//Ir