Pada jurnal kali in, media massa masih menjadi topik dominan dari bidang komunikasi. Artikel bertajuk Seni Tanggomo Gorontalo sebagai Media Pertunjukan Rakyat Dalam Mendukung Komunikasi Publik oleh Djoko Waluyo dan Syamsiah Amali menjadi pembuka edisi Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik (JPKOP) kali ini. Posisi media tradisional sebagai media komunikasi adalah topik menarik untuk diulas dalam memasyarakatkan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel lain yang disajikan oleh Christiany Juditha mengangkat topik Nilai dan Kualitas Berita Korupsi dan Suap (Analisis Isi Berita Pada Citizen Journalism). Sebagai fenomena baru dalam pemberitaan media massa, nilai dan kualitas berita yang dilahirkan dari Citizen journalism menjadi sorotan tersendiri dalam dunia produksi berita. Sebagai salah satu wadah citizen journalism, blog Kompasiana menjadi salah satu media aspirasi masyarakat yang menyuguhkan berita reportase warga. Berbagai issue dari sudut pandang warga ditulis di dalamnya. Kecenderungan pemberitaan, termasuk berita politik menjadi hal menarik untuk ditelusuri. Tema inilah yang kemudian dipaparkan oleh Citra Dano Putri dan M. Iqbal Sultan melalui tulisannya Pecitraan Selebritas Politisi di Blog Kompasiana. Berita sebagai salah satu sumber informasi masyarakat erat kaitannya dengan wartawan. Wartawan sebagai pencari sekaligur penulis berita dalam memproduksi berita harus senantiasa berdasarkan pada kode etik pers yang ada. Posisi wartawan inilah yang coba dikaji oleh Djoko Waluyo lewat tulisannya Posisi Wartawan dalam Orientasi Jurnalisme Media Publik dan Komersial dari Perspektif Kebebasan Pers. Selain melalui berita, masyarakat memiliki cara tersendiri untuk memperoleh informasi. Dalam kaitannya dengan komunikasi secara umum, artikel yang dibuat oleh N. Kenda fokus pada Pola Komunikasi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Pada Masyarakat Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud) ikut pula mewarnai terbitan ini. Terkait dengan artikel bidang TIK, Riva'atul Adaniah Wahab mengangkat program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) sebagai fokus kajiannya melalui artikel bertajuk Technology Acceptance Model Dalam Analisis Penerimaan Pusat Layanan Internet Kecamatan di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Program fasilitas Internet ini dikaji mengingat saat ini Internet menempati posisi penting sebagai media perolehan informasi masyarakat. Keberlangsungan perolehan informasi masyarakat dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi (information gap) perlu menjadi perhatian semua orang. Oleh karena itu, berbagai kajian maupun program perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan akses informasi masyarakat. Peranan media informasi, tradisional maupun modern, kemudian menjadi urgen sebagai satu kesatuan dalam upaya tersebut. //yn
