Jurnal "Observasi" ini diterbitkan dengan maksud sebagai media yang menyajikan hasil pengamatan lapangan, pengalaman, telaahan, tinjauan maupun kritik dibidang komunikasi, informatika dan media. Pada edisi ini mengambil tema "Pengelolaan Informasi di Era keterbukaan Informasi", yang berisikan berbagai pandangan tentang bagaimana media massa dan juga Badan Publik mengelola informasi agar bisa dengan mudah dan cepat diakses oleh masyarakat. Jurnal ini memuat 6 artikel (naskah). Artikel pertama ditulis oleh Lucy Pujasari Supratman dengan judul "Makna Keterbukaan Informasi di Ruang Publik pada Program Bedah Editorial Media Indonesia di Metro TV". Upaya membangun keindonesiaan baru yang modern dan demokratis dalam konteks visualisasi televisi Editorial Media Indonesia telah menempatkan dirinya sebagai rangkaian panjang menyongsong terbentuknya masyarakat madani. Melalui program Bedah Editorial Media Indonesia, Media Indonesia dan Metro TV melakukan apa yang disebut dengan jurnalisme warga, yaitu menciptakan ruang publik bagi keterbukaan informasi khalayak luas. Artikel kedua oleh Sapta Sari dengan judul "Meneropong Produksi Media dan Idealisme Media dalam Keterbukaan Informasi, Keberimbangan informasi yang ada dalam produksi media sangat penting terutama ditengah keterbukaan informasi. Etika sangat diperlukan bagi pengelola media dalam memproduksi medianya, sehingga ada pedoman atau panduan yang akan memenuhi tanggungjawab dan fungsinya. Artikel ketiga ditulis oleh C. Suprapti Dwi Takariani dengan judul "Pengelolaan Informasi Oleh Badan Publik Pemerintah Paska Reformasi Birokrasi", untuk mewujudkan good governance sudah saatnya pemerintah dalam hal ini Badan Publik pemerintah memanfaatkan perkembangan TIK dengan membangun sebuah sistem informasi yang berbasis TIK. Artikel keempat ditulis oleh Syarif Budhirianto dengan judul "PPID dan Transfer Informasi dalam Perspektif Keterbukaan Informasi Publik di Jawa Barat", Di Jawa Barat pelayanan informasi publik dalaksanakan dengan menggunakan dokumen tercetak dan melalui internet. Keberadaan PPID sebagai agen transformasi perlu disinergiskan dengan SKPD. Artikel kelima ditulis oleh Nana Suryana dengan mengangkat judul "Sistem Informasi Dana Kampanye Partai Politik Berbasis Web di Era Keterbukaan". Artikel keenam/terakhir ditulis oleh Sri Wahyuningsih dengan judul "Manajemen Informasi Suatu Alternatif Ditinjau dari Perspektif Teori Efek Komunikasi Masa", penulis menganalisis dengan teori stimulus Respon, Agenda Setting, dan Teori Katarsis, dimana ketiga teori tersebut sangat mendukung apa yang disampaikan oleh media televisi (tayangan-tayangan yang disajikan mempunyai efek) dan mendukung juga sebaliknya jika semakin media menayangkan tayangan yang dipredeksikan dapat mempengaruhi secara kognitif, afektif, dan behaviorism akan sebaliknya justru akan mengurangi prilaku yang dianggapnya akan negatif.//Ir
