Jurnal ini menyajikan enam artikel. Artikel pertama ditulis oleh Engelbertus Wendratama dari MediaLink memaparkan citra Robert Snowden dalam artikel berjudul "Media Coverage of Edward Snowden in 2013 and 2014". Beberapa waktu lalu Snowden menjadi pembicara luas masyarakat global karena aktivitasnya dalam mengungkapkan aktivitas pemerintah di banyak negara termasuk Indonesia. Dalam penelitiannya Engelbertus menelaah citra Snowden di 10 media online dari tahun 2013 hingga 2014. Hasilnya, media online ini menampilkan citra positif Snowden seiring berjalannya waktu. Artikel kedua ditulis oleh Asti Dwi Irfianti dan Indriya Radiyanto dengan judul "Prototype Media Sisial Pertanian di Indonesia untuk Perangkat Bergerak Berbasis Android". Penulis melihat adanya penurunan produktivitas hasil pertanian di Indonesia yang disebabkan minimnya informasi pertanian dan tidak adanya ruang komunikasi bagi pelaku pertanian untuk saling berbagi, untuk itu penulis merancang Prototype Agriculture Social Media Indonesia (ASMI) dengan metode Mobile Development Life Cycle (MDLC). Aplikasi ini mampu bergerak di perangkat seluler berbasis Android sehingga memudahkan para pelaku pertanian untuk berkomunikasi secara intensif dalam rangka meningkatkan hasil-hasil pertanian. Artikel ketiga ditulis oleh Yayuk Lestari, Rahmi Surya Dewi, dan Yesi Puspita dengan judul "The Structural, Representation and Interaction Aspects of Governmental Social Networking Account". Ketiga penulis ini meneliti tentang akun, peran dan fungsi akun jejaring sosial milik Pemkot Solok dan Pemkot Sawahlunto. Dengan menggunakan pendekatan Public Sphere pada dimensi struktural, representasi, dan interaksi, diketahui bahwa akun tersebut belum menjadi media layanan informasi publik. Sebaliknya akun tersebut hanya menjadi media pencitraan institusi pemerintahan. Artikel keempat ditulis oleh Lisa Lindawati dengan judul "Kecenderungan Konten Berita Jurnalisme Warga dalam Portal Desa Jejaring 'Gerakan Desa Membangun' pada 2011-2013". penulis meneliti bahwa keberadaan media baru telah mengaburkan dikotomi antara media dan audiens. Media baru telah melahirkan jurnalisme warga dimana produksi informasi menjadi milik warga kebanyakan, seperti terlihat dalam jejaring portal desa 'Gerakan Desa Membangun'. Jejaring ini telah mampu mengangkat potensi desa yang awalnya diabaikan menjadi desa yang produktif. Artikel kelima ditulis oleh Ryan Ari Setyawan, Selo, dan Bimo Sunafri Hantono dengan judul "Pengaruh Penggunaan Jaringan Wifi dan 3G pada Aplikasi Telepon Anti Sadap". Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rawannya jaringan komunikasi oleh aktivitas penyadapan pihak ketiga yang merugikan pengguna. Artikel keenam (terakhir) oleh C. Elly Kumari Tjahya Putri dan Soetji Andari dengan judul "harapan dan Realitas Inovasi Nilai Kesetaraan Gender pada Era Otonomi Daerah". Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses divusi dan inovasi mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, tetapi belum mampu mengubah sikap responden dalam mengadopsi nilai egalitas gender dalam kehidupan keluarganya. //Ira
