Jurnal ini menampilkan tujuh artikel dengan topik penerjemah dan hasil terjemahannya. Artikel pertama ditulis oleh Chairil Abdini dengan judul "Jabatan Fungsional Penerjemah: Jembatan Indonesia ke Dunia Internasional". Melalui artikel ini penulis memaparkan pembentukan dan pelaksanaan Jabatan Fungsional Penerjemah dalam upaya memenuhi kebutuhan mendesak tenaga penerjemah pemerintah yang berkompetensi tinggi pada instansi pemerintah pusat dan daerah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Artikel kedua ditulis oleh Benny H. Hoed dengan judul "Jabatan Fungsional Penerjemah Sebagai Faktor Pemberdayaan Profesi Penerjemahan dalam Birokrasi". Penulis memaparkan relevansi penerjemahan dewasa ini bagi birokrasi dalam konteks reformasi, globalisasi, dan otonomi daerah. Artikel ketiga ditulis oleh M.R. Nababan dengan judul "Variabilitas dalam Penerjemahan". Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan variabilitas antara dua penerjemah yang menggunakan teks sumber yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua terjemahan yang bersumber pada teks yang sama dari dua penerjemah profesional tetap berbeda, yang disebabkan oleh perbedaan kompetensi kedua penerjemah tersebut. Artikel keempat ditulis oleh Kahar Dwi Prihantono dengan judul "Gaya Penerjemahan Puisi 'Incident' Karya Countee Culle: Sebuah Kajian Stilistika". Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjemahan puisi ini tidak menampilkan keakuratan padanan dengan baik, seperti semantik, pragmatik, dan sintaksis. Artikel kelima ditulis oleh Raja Rahmawati dengan Judul "Penerjemahan Karya Sastra Anak: Sebuah Tinjauan Teoritis", memaparkan bahwa penerjemahan cerita anak memiliki tantangan yang kompleks mengenai penerjemahan terutama aspek perbedaan budaya antara bahasa sumber dan bahasa sastra. Artikel keenam ditulis oleh Taufiq Awaludin dengan judul "Anak Berkebutuhan Khusus dalam Novel House Rules Karya Jodi Picoult". Penulis menggambarkan gangguan perkembangan yang dialami oleh Jacob dengan sangat rinci dan sesuai dengan teori-teori yang disampikan oleh Greenspan dan para ahli lainnya. Artikel ketujuh (terakhir) ditulis oleh Mulawarman dengan judul "Insya Allah" versi Arab, Indonesia, dan Inggris: Sebuah Kajian Penerjemahan Syair Lagu". Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan lirik lagu "Insya Allah" ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris mampu menyampaikan makna dan pesan dari lirik Bahasa Arab, meskipun belum sempurna menggambarkan unsur estetikanya. //Ira