Film merupakan karya sinematografi yang dapat berfungsi sebagai alat culture education atau pendidikan budaya. Meski pada awalnya film diperlakukan sebagai komoditi yang diperjual-belikan sebagai media hiburan, namun pada perkembangannya film juga kerap digunakan sebagai media propaganda, alat penerangan bahkan pendidikan. Dengan demikian film juga efektif untuk menyampaikan nilai-nilai budaya. Sedangkan pendidikan disini adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seorang secara individual atau kelompok dalam usaha mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses pembuatan, dan proses pencarian. Sedangkan posisi film dalam bidang pendidikan adalah sebagai media edukatif. Film merupakan hiburan bagi masyarakat yang mampu menembus batas-batas kelas sosial. Kemampuan film menjangkau berbagai segmen kelas sosial membuat film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayak penikmatnya. Nilai strategi film tidak hanya berperan sebagai hiburan, film berpotensi jadi media edukasi, yang dapat mengkomunikasikan pesan pendidikan secara efektif bahkan mampu mempengaruhi perilaku seseorang. Seperti halnya karya sastra yang lain (novel, cerpen, drama teater), di dalam film juga terdapat cerita, adegan (scene), dialog kejadian, konflik, tokoh, pertokohan, dan setting. Salah satu keunggulan film adalah mampu memvisualisasikan berbagai karakter manusia sehingga dengan mudah dapat mengintervensi atau mempengaruhi pikiran penonton. Disinilah terlihat betapa film memiliki efektivitas dalam menanamkan nilai-nilai moral sebagai bagian dari aspek pendidikan karakter bangsa.//yn