Buku ini merupakan hasil penelitian tentang perbanditan di Jawa yang menjadi buku dan diberi judul Jawa Bandit-bandit Pedesaan. Studi Historis 1850-1942 adalah perluasan dari salah satu bab dalam disertasi penulis Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta 1830-1920. Dalam bab tersebut dibahas kerusuhan di pedesaan Surakarta. Buku ini digemari pembaca sejarah pedesaan karena meskipun dengan label "bandit" tetapi sebenarnya menyimpan heroisme pelaku, yaitu sebagai bandit sosial yang membela kepentingan dan nasib wong cilik. Buku ini menggambarkan salah satu jenis protes petani dalam kelompok kecil yang terjadi di onderneming pemerintah dan swasta di karesidenan Banten-Batavia, Surakarta-Yogyakarta, dan Pasuruan-Probolinggo. Kalau hal ini dianggap penyakit sosial masyarakat, maka pemerintah kolonial tidak mampu melakukan tindakan kuratif, tetapi hanya mengandalkan tindakan represif. Dari sisi wong cilik tindakannya merupakan counter-action untuk menghentikan eksploitasi kolonial. Ternyata kerusuhan tidak dapat dihentikan dan hal ini menciptakan lingkaran setan di pedesaan Jawa.//yn