Buku ini berisi artikel-artikel tentang fenomena cross gender terdiri dari dua belas artikel. Para penulis buku ini dengan cara masing-masing menyajikan panorama cross gender dalam khazanah seni pertunjukan dalam dan di luar Indonesia. Prof. Dr. I Wayan Dibia menguraikan pasang surut sebuah seni pertunjukan di Bali yang menampilkan laki-laki pemeran karakter perempuan (female impresonator) yakni dramatari Arja Muani. Sementara itu Ki Soleh Adi Pramono membeberkan bagaimana silang gender dapat dijumpai dalam jagad pewayangan dalam wujud karakter-karakter maupun dalam kisahnya. FX Widaryanto dalam artikel yang dimuat dalam buku ini, menyoroti aspek rekayasa sosial dan kultural dari fenomena cross gender dalam seni pertunjukan. Rahayu Supanggah memahami cross dalam cross gender sebagai pelintasan dan menerapkan pengertian pelintasan secara luas, tidak saja pada batas-batas gender. Halilintar Latif tidak seperti penulis yang lain, fenomena cross gender tidak dimasukkan dalam kategori seni pertunjukan melainkan ritual. Tiga tulisan yang lain menyajikan panorama pertunjukan dan cross gender di luar Indonesia. //ir