Buku dengan judul "Media & Kekuasaan: Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto" ini merupakan desertasi program S3 Bidang Komunikasi di Universitas Indonesia Bapak Ishadi SK, yang sudah melalui proses editing agar tidak terlalu kental sisi akademiknya. Buku ini terbagi kedalam tujuh bab. Bab 1, memaparkan bahwa proses pengambilan keputusan di newsroom bukan sebuah proses linear, sekedar langkah-langkah kegiatan memproduksi berita. Newsroom tidak steril dari kepentingan bisnis dan politik. Bab 2, sebagian besar berisi tinjauan teoritis terhadap apa yang mempengaruhi media dan kegiatan jurnalistiknya. Dalam paradigma kritis, misalnya jurnalis pada dasarnya dikontrol. Bab 3, menjabarkan peran televisi dalam hubungannya dengan kekuasaan selama pemerintahan Soeharto. Ada tiga peran televisi dalam konteks tersebut yaitu: alat politik, pendukung kritis, dan pembangkang. Bab 4, program berita yang berkualitas adalah sebuah prestise tersendiri bagi pemilik media, bab ini memerinci bagaimana newsroom di RCTI, SCTV dan Indosiar dibangun dan dikelola. Bab 5, menggambarkan konsentrasi antara jurnalis dengan pemilik media televisi swasta berlanjut terus dalam tingkat dan kadar yang berbeda sampai mundurnya Soeharto sebagai Presiden RI. Bab 6, menguraikan analisis terhadap bentuk teks berita televisi swasta selama periode Mei 1998. Bab 7, menggambarkan ruang berita (newsroom) bukanlah suatu ruang hampa (black box) tempat memproduksi berita televisi swasta, karena di dalamnya terdapat berbagai kepentingan. Penulis berharap buku ini bermanfaat bagi mahasiswa Komunikasi Massa maupun Jurnalistik, para jurnalis media cetak dan media penyiaran khususnya televisi. //ir