Buku dengan judul "Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan" ini memuat empat bagian materi pembahasan, meliputi: Bagian I, Globalisasi dan Deteritorialisasi Budaya, yang akan menjelaskan mengenai (1) Dunia Tanpa Batas: Tantangan Metode Antropologi dalam Pemahaman Masyarakat, (2) Transformasi Ruang, Globalisasi dan Pembentukan Gaya Hidup Kota, (3) Produksi dan Reproduksi Kebudayaan dalam Ruang Sosial Baru, (4) Televisi, Deteritorialisasi Ruang, dan Remote Control Budaya. Bagian II, Ruang Politik Keragaman Budaya, yang akan menjelaskan mengenai (1) Politik Bhineka Tunggal Ika dalam Keragaman Budaya Indonesia, (2) Titik Temu Kebudayaan dalam Hubungan Sukubangsa: menuju Suatu Kajian Ruang Budaya, (3) Reproduksi Bahasa Nusantara: Etika dan Estetika Bahasa pada Abad ke-21, (4) Privatisasi Agama: Globalisasi Gaya Hidup dan Komodifikasi Agama di Indonesia, (5) Realitas Politik, Deteritorialisasi Sosial, dan Redefinisi Penelitian Budaya: Aceh sebagai Field of Study. Bagian III, Konstruksi Ruang dan Dekonstruksi Identitas, yang akan menjelaskan mengenai: (1) Dekonstruksi Komunitas: Dari Homogenitas Nilai ke Diferensiasi Praktik Sosial, (2) Modernitas dan Titik Balik Keluarga, (3) Globalisasi, Redefinisi Budayan dan Munculnya Masyarakat Terbuka, (4) Kultur dan Sub Kultur Kaum Muda: Suatu Refleksi Pemahaman Antropologi, (5) Budaya Jalanan: Persoalan Konsep, Makna dan Implikasi Sosial. Bagian IV, Dekonstruksi dan Reproduksi Simbolik, yang akan menjelaskan mengenai: (1) Main Hakim Sendiri: Antara Kekerasan Demokratis dan Nihilistik, (2) Mitos Menstruasi: Konstruksi Budaya Atas Realitas Gender, (3) Pornografi: Intensitas, Implikasi dan Masa Depan Bangsa, (4) Konstruksi dan Reproduksi Simbolik: Menuju Pemahaman Subjektif Perempuan. //ir