Di Indonesia, pertumbuhan sektor penyiaran, khususnya pertelevisian, berkembang dengan pesat. Fakta ini ditandai dengan semakin banyaknya kehadiran stasiun televisi komersial baru, baik nasional maupun lokal, termasuk stasiun televisi berlangganan. Persoalan yang muncul saat ini, berita-berita televisi sebagian besar menjadi opini, bukan menyiarkan berita yang objektif. Persoalan ini muncul selain ada beberapa stasiun televisi yang beralifiasi dengan partai politik, juga disebabkan kemempuan para jurnalisnya yang masih lemah dalam menyajikan berita. Buku dengan judul "Berita untuk Mata & Telinga: Pemahaman Praktis Jurnalistik Televisi" ini cara penyajiannya populer dengan menggunakan bahasa yang renyah, memberikan peta bagi para jurnalis televisi. Dilengkapi dengan berbagai contoh penyajian berita, akan memudahkan pembaca menangkap berita televisi yang obyektif. Materi-materi yang dipaparkan dalam buku ini adalah: Ihwal Berita di Televisi; Menjual program Berita; Paradigma Jurnalisme "Telekrasi"; Karakteristik Berita TV; Audio-Video yang Cepat-Akurat; Visi Redaksional dalam Berita Televisi; Formulasi naskah Berita Televisi; Tim Liputan; Satuan Penyiaran Berita; Satuan penyiaran Berita; Berita untuk Mata dan Telinga; Naskah untuk Telinga. Penulis buku ini berharap, setidaknya buku ini dapat membantu para pelatih (trainer) untuk menyediakan referensi how to kepada peserta pelatih atau calon pekerja TV yang layak untuk sebuah news broadcasting. Buku ini dapat juga memperkaya perbendaharaan pustaka dalam bidang studi komunikasi massa khususnya pertelevisian. //ir