Buku dengan judul "Orde Media: Kajian Televisi dan Media di Indonesia Pasca-Orde Baru" ini dibagi kedalam empat bagian. Bagian pertama "Praktik Jurnalisme", tulisan pada bagian ini mencoba melihat performa jurnalisme televisi-tidak secara khusus- dalam meliput isu-isu kontemporer, misalnya ulasan Imam Wahyudi mengenai jurnalisme investigasi yang dipakai sebagai label jualan oleh Reportase Investigasi di Trans TV atau sinisme pemberitaan aksi buruh yang dikritik oleh Azhar Irfansyah. Bagian kedua "Teks", memuat tulisan-tulisan yang lingkup pembahasannya mengenai apa yang tampil di media (teks): representasi gender, komodifikasi kemiskinan, ekspresi keagamaan, sampai bisnis motivasi. Analisis terhadap teks media dimaksudkan untuk mengenali serta mengkritik diskursus yang berkembang di televisi, misalnya tulisan dari Hikmat Darmawan "Ilusi Kenyataan dalam Kamera: Serba-serbi Reality Show Kita", berisi interogasi terhadap "konstruksi kenyataan" yang didaku televisi, kemudian Yovantra Arief dalam "Komoditas Syariah di Layar Kaca" memperlihatkan kontradiksi nilai dalam tayangan ceramah yang dipandu Felix Siauw di TVRI. Bagian ketiga, "Konteks". Bagian ini berusha melihat konteks sosial-ekonomi-politik yang melatari media, khususnya televisi, serta bagaimana media dibaca secara sosial. Bagian keempat "Khalayak". Bagian ini berhubungan dengan gerakan melek media yang merupakan salah satu perhatian Remotivi. Baik berisi materi yang bertujuan untuk pendidikan, perspektif pendidikan, maupun pembahasan mengenai gerakan melek media yang sudah ada. Bagian ini juga memberi ruang bagi studi resepsi yang sepi di Indonesia. //ir