Kritik sastra feminis yang diartikan membaca sebagai perempuan berpandangan bahwa kritik ini tidak mencari metodologi atau model konseptual tunggal, tetapi bahkan sebaliknya menjadi pluralis dalam teori dan praktiknya, menggunakan kebebasan dalam metodologi dan pendekatan yang dapat membantu pelaksanaan kritiknya. Cara ini berpijak dari sudut pandang yang mapan dan mempertahankannya secara konsisten kesadaran pembaca bahwa ada perbedaan jenis kelamin yang mempengaruhi dunia sastra. Buku ini dapat memberikan wawasan dan mengantarkan pemahaman kita tentang kritik sastra feminis tersebut. Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, berisi tentang pengantar kritik sastra feminis dan modelnya. Bagian kedua, merupakan contoh penerapan kritik sastra feminis terhadap karya sastra yang sudah akrab dengan membaca sastra Indonesia, yaitu Siti Nurbaya. Dengan konsep "membaca sebagai perempuan" maka makna karya sastra Siti Nurbaya tentu saja lain dengan apabila pembaca menggunakan konsep-baca yang lain pula terhadapnya. Buku ini diharapkan dapat menambah wawasan teori dan apresiasi sastranya. //ir