Terbitan berkala komunikasi ini menyajikan enam tulisan mengenai Lembaga Penyiaran Publik, yang kemudian diramu oleh penyunting kedalam tema "Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Demokratis". Tulisan-tulisan yang dimuat dalam terbitan ini semuanya berisi ulasan atau kajian sesuai dengan tema tersebut. Tulisan pertama dari Santi Indra Astuti dan Zulfebriges dengan judul "Reposisi Lembaga Penyiaran Publik Menghadapi Tantangan Perkembangan Teknologi dan Khalayak Digital Native". Tulisan kedua oleh Karman dengan judul "Deontologi Etika dalam Praktik Penyiaran Indonesia". Tulisan ini akan membahas tentang deontologi etika lembaga penyiaran di Indonesia yang menekankan "bagaimana media seharusnya", juga membahas tantangan dalam mewujudkan praktik lembaga penyiaran yang beretika. Tulisan ketiga oleh Lucy Pujasari Supratman dengan judul "Representasi Kearifan Lokal Sunda pada Program Berita Daerah 'Kalawarta' Di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Barat". Dikatakan dalam tulisan ini bahwa pemaknaan program berita Kalawarta dari representasi kearifan lokal di TVRI Jawa Barat adalah membangun kepedulian generasi muda untuk dapat melestarikan kearifan lokal Sunda. Tulisan keempat oleh C.Suprapti Dwi Takariani dengan judul "TVRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publik: Sekarang dan Tantangan Masa Depan". Tulisan kelima oleh Heni Nuraeni Zaenudin dengan judul " Difusi Inovasi TVRI Sebagai Media Pemberdayaan Masyarakat". Tulisan keenam (terakhir) oleh Syarif Budhirianto dengan judul "Stigma Lembaga Penyiaran Publik Sebagai 'Suara Pemerintah' Setelah RUU RTRI Disahkan DPR". //ir