Penulis buku ini merangkaikan (semacam) biografi K.R.T. Secondiningrat yang hidup kira-kira 200 tahun yang lalu, sebelumnya hanya merupakan cerita yang diteruskan turun-temurun secara lisan. Melalui buku ini diceritakan secara terperinci sejarah kehidupan beliau mulai lahir sampai wafatnya. K.R.T. Secodiningrat sesungguhnya adalah putra Demang Kalibeber, Wonosobo. Setelah kematian ayahnya dipungut oleh seorang Cina yang kemudian diberi nama Cina Tan Jin Sing. Pada usia muda telah menjadi kapiten Cina di Kedu, dan berkat jasanya membantu Sri Sultan Hamengku Buwono III dalam merebut kembali singgasananya, kemudian diangkat menjadi bupati Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secodiningrat. Buku ini mengungkapkan sesuatu yang hingga kini masih berlangsung, yakni semangat pembaruan: kawin campur, perpindahan agama, transformasi budaya, dan pergaulan antar etnik. Dari kedua istrinya K.R.T. Secodiningrat menurunkan dua golongan etnik yang sama sekali berbeda: golongan Cina dan golongan Jawa. Dari buku ini kita juga dapat memperoleh berbagai informasi historis tentang situasi di Pulau Jawa (1811) hingga berakhirnya perang Diponegoro (1830). Dengan membaca buku ini kita akan dapat mengetahui sesungguhnya: (1) Siapa Raden Tumenggung Secodiningrat? (2) Apa saja yang beliau lakukan dalam membantu Pangeran Surojo untuk memperoleh kembali mahkota Kesultanan Yogyakarta? (3) Pada zamannya beliau telah berhasil melaksanakan pembaruan sehingga keturunannya mempunyai sense of belonging kepada tanah air Indonesia. //ir