Kepala negara merupakan objek pemberitaan favorit di media massa. Bukan saja karena factor importance dan prominence, tapi juga karena factor significance dan bahkan kadang human interest. Hubungan pers dan kepala negara lebih intens dibanding hubungan pers dengan sumber-sumber atau objek-objek berita yang lainnya. Namun, pola pemberitaan atas kepala negara tak jarang dipengaruhi agenda setting dan framing media massa. Sebaliknya kepala negara kerap memanipulasi pers atau menanggapi secara keliru. Pembahasan buku ini meliputi: Hakikat Pers Bebas; Pers dan Kepala Negara; Pers vs Gus Dur; Pers dan Objek Pemberitaan; Dilema Etika Media; Peran Pengawas Pers. //yn

Pembelian Tahun Anggaran 2016, buku diterima tanggal 30-06-2016, jumlah 2 eksemplar
Sumbangan dari sdri. Astrida Ayu, PS. Manarita, lulus tahun 2016, buku diterima tanggal 25-10-2016, jumlah 1 eksemplar