RRI pernah berfungsi sebagai corong rezim yang berkuasa selama lebih kurang 40 tahun sampai rezim itu megalami pembusukan dari dalam sebelum jatuh sama sekali. Selama periode itu RRI telah kehilangan independensinya secara total. Isi siaran rata-rata adalah propaganda untuk membela rezim tanpa reserve. Karenanya proses pembodohan telah terjadi karena pendengar tidak lagi disuguhi berita dan ulasan yang benar dan obyektif, loyalitas harus tunggal kepada penguasa. Semenjak beberapa tahun terakhir, RRI telah kembali ke jati dirinya sebagai institusi bebas, obyektif dan mencerahkan. Semuanya itu segaris dengan butir tiga Tri Prasetya RRI yang terkenal itu, yaitu tidak bersikap paertisan kepada suatu partai, golongan dan aliran ideologi tertentu. RRI telah kembali menjadi lembaga penyiaran public yang independen. Karena pernyataan inilah barangkali siaran RRI menjadi enak diikuti, mendidik dan mencerdaskan.//yn