Secara garis besar keris pusaka para Sultan Yogyakarta berwujud sederhana. Kesederhanaan itu meliputi bentuk dan pamor. Hal yang unik adalah jarang ada yang putran atau kembaran dari keris gaya Ngayogyakarta. Hal ini terjadi karena masyarakat sangat hormat terhadap pusaka keraton. Buku ini disajikan dalam 11 bab mengurai satu persatu berbagai koleksi keris dari masa sultan HB I sampai Sultan HB X. Tujuannya adalah untuk memberi pemahaman kepada publik atas karya-karya budaya khususnya karya adiluhung Keris Kasultanan. Buku ini menjabarkan bagaimana pusaka dipahami di keraton maupun di masyarakat luas, bagaimana pusaka-pusaka tersebut didapat, dirawat dan dilestarikan. Kemudian dijelaskan juga bagaimana perawatan pusaka-pusaka itu sekarang dan bagaimana nanti masa depannya. //ir