Buku ini merupakan kumpulan enam artikel yang telah disampaikan dalam Workshop Sinematografi untuk SMA di DIY tahun 2013. Keenam artikel tersebut adalah: (1) Sinematografi, disusun oleh Tri Giovani, praktisi di bidang sinematografi. Dalam artikel ini diulas arti sinematografi, unsur-unsur dalam sinematografi, belajar “membaca” (menganalisis) gambar untuk belajar “menulis” dengan gambar, shot-kalimat dalam Bahasa televisi, scene (adegan)-alinea dalam Bahasa televisi, dan sequence (babak)-bab dalam bahasa televisi. (2) Skenario Filim Pendek, disusun oleh Endang Mulyaningsih, dosen Jurusan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Beliau membahas definisi film pendek, tahapan dalam penulisan film pendek, elemen cerita yang harus dipahami dalam penulisan film pendek, istilah-istilah dalam scenario, hal yang perlu diingat saat membuat adegan/scene dalam film pendek, dan dialog dalam film pendek. (3) Penata Artistik, disusun oleh Aswarun Barera, praktisi film dan televisi, mengulas tentang tata artistik dengan fokus pengarah artistik. (4) Penyutradaraan, disusun oleh Imam P. Pilian G. Abi. Dalam artikel ini diulas secara rinci tugas dan kewajiban seorang sutradara yang harus terlibat dalam proses pembuatan film dari praproduksi, produksi hingga pascaproduksi. Selain itu, juga dibahas hak-hak sutradara. Mengingat pentingnya peran seorang sutradara, dalam makalah ini juga dibahas pengetahuan yang harus dimiliki sorang sutradara yaitu pengetahuan dramaturgi, pengetahuan screen direction, pengetahuan Bahasa film, memiliki konsep editing, mempunyai shooting ratio, dapat memimpin/bekerja sama dengan seluruh staf pendukung, dan penngetahuan teknis pembuatan film dari awal sampai akhir dan pengetahuan peralatan film. (5) Pasca Produksi, disusun oleh Aswarun Barera, mengulas tentang definisi editing, desain suara, langkah editing, aspek editing, peralatan editing, langkah sederhana mengedit, dan format render. Artikel keenam (6) Pengantar Seni Peran, disusun oleh Bambang Oeban, actor film dan penyair. Beliau menulis terkait permasalahan antara seni peran dan sekolah. Sekolah dan seni peran berkaitan erat apabila mengerti manfaatnnya. Dengan demikian, seni peran merupakan media yang mampu menggiring pelajar menjadi cerdas dalam menangkap pelajaran di sekolah.//yn
