Di tengah dunia yang cepat berubah dan agama yang tidak lagi dianggap
relevan, dan semua pertanyaan tentang dimanakah Sang Pencipta atau Tuhan ketika
manusia sedang berada dalam penderitaan luar biasa, ada satu titik cerah yang
mencoba memberikan jawabannya. Sebuah cerita dalam novel, penuh misteri dan
mengharukan, menguak peristiwa spiritual dalam integritas kesusasteraan. The
Shack, novel yang menjadi “The #1 New York Times Best Seller” dan dicetak lebih
dari satu juta kopi, ini awalnya hanya beredar dari mulut ke mulut, karena tak
satupun penerbit yang mau untuk menerbitkannya. Novel The Shack ini juga masuk
ke peringkat 30 besar buku best seller versi Amazon, dan kini sudah hadir dalam
versi bahasa Indonesia. Sang pengarang, William P. Young, seorang sarjana agama
dari Warner Pacific College, Portland, Oregon mampu membuka cadar yang telah
mengintegrasikan indahnya hidup ini dengan ilahi Sang Pencipta. Cerita The
Shack berawal dari putri bungsu Mackenzie Alen Philip. Missy, telah diculik dan
dibunuh ketika keluarga itu sedang berlibur. Bukti yang menunjukkan bahwa ia
telah dibunuh secara sadis ditemukan disebuah gubuk di pedalaman hutan
belantara Ordegon. Empat tahun kemudian ditengah-tengah kesedihan besarnya,
Mack menerima secarik pesan mencurigakan yang mengundangnya untuk kembali ke
gubuk itu. Kemudian bertentangan dengan akal sehatnya, ia tiba di sebuah gubuk
di suatu sore musim dingin dan berjalan kembali memasuki mimpi buruknya yang
paling kelam. Sesuatu yang tak terduga dialami Mack. Apa yang ditemukannya di
gubuk itu akan mengubah dunianya, untuk selamanya. Kisah novel terbitan
Penerbit Andi ini mampu membuat pembaca dapat masuk memahami lebih mendalam
mengenai siapa Tuhan. Penuh kejutan, kekaguman sekaligus sukacita dan mampu
mengalirkan air mata ketika larut membaca buku The Shack ini. //ir