Buku

Mangalua

Abstraksi

Sampai sekarang, Mangalua, masih melembaga di tengah masyarakat Batak. Adat dan Agama, baik Islam, Kristen (Katolik/Protestan) bahkan juga agama leluhur Batak PARMALIM, masih melaksanakannya. Bedanya, dahulu Mangalua, terjadi karena beberapa faktor. Pertama, karena mahar (Sinamot) yang tak sanggup dibayar oleh pihak lelaki. Kedua karena tidak adanya persesuaian, sebab antar kampung masih terjadi perseteruan. Jogal, anak Mangaraja Parhujinjang, justru ingin menghapus perseteruan itu. Agar kedua Huta (kampung) bisa berdamai, dia mangaluahon sang Putri Si Boru Anting na Rumondang, anak Raja Huta Bariba. Mangalua, biasanya memakan proses lama. Terlebih Belanda tak menginginkan ada Huta yang memiliki kekuatan. Perseteruan antarhuta selalu terjadi, tak lepas dari peran Belanda membesarkan perseteruan itu. Misi perkawinan, selain cinta, juga memiliki unsur politik untuk menyatukan kekuatan, tak terpenuhi. Belanda kemudian mengangkat Raja Huta Bariba menjadi Nagari. Putrinya diambil kembali. Perang antar kampung tak terelakkan. Jogal tak pernah mau berunding dengan Belanda. Bagi masyarakat mereka, Belanda dikenal licik. Sisingamangaraja XII, juga tak mau berunding. Itulah alasannya mengapa Jogal tak mau berunding dengan Belanda. Licik harus dilawan dengan licik. Siap berperang adalah tekad. Walau akhirnya takluk juga di tangan Belanda yang memiliki kekuatan dengan tentara terlatih dan kelicikannya. Ketika Jogal bebas dari tahanan (masuknya Jepang) dia pulang kampung. Orang di kampungnya sudah banyak memeluk agama Kristen dan meninggalkan agama leluhur. Jogal seorang mangaraja, meninggal dengan mengenaskan, tanpa penguburan adat yang besar dan megah, layaknya seorang mangaraja. //ir

Seri
Catatan
Buku pembelian tahun anggaran 2018 sebanyak dua eksemplar.
ISBN978-979-461-974-2
No Barcode Register Lokasi Status
1 0000017546 13-9861-1 G Ada
2 0000017547 13-9861-2 G Ada
No Pengarang Jabatan
1 Idris Pasaribu Penulis
No Subyek
1 NOVEL
No Kata Kunci
1 MANGALUA
AsalIndonesia
BahasaIndonesia
JenisUmum
PenerbitYayasan Pustaka Obor Indonesia
Kota TerbitJakarta
Tahun2015
Call Number813 PAS m
Kolasivi+296 hlm.; 11x17 cm.
EdisiPertama
BibliografiTidak Ada
IndeksTidak Ada
RelesaseYa
Jumlah Eks2
Kembali