Ritual Cukur Rambut Gimbal yang dilakukan oleh masyarakat Dieng khususnya komunitas Muslim Penghayat Kepercayaan “Tunggul Sabdo Jati” telah berlangsung bertahun-tahun. Dalam ritual tersebut terdapat proses, japu mantra, elemen dan aktor-aktor yang terlibat didalamnya, bahkan tanpa terkecuali sakralitas, mitologi dan keunikannya selalu menyelimuti pelaksaan ritual tersebut. Ritual ini tidak lahir dari ide-ide dan falsafah kaum penguasa (Kraton), namun paugeran (ajaran) dan wewarah yang ada pada ritual tersebut menjadi ikon budaya Jawa yang sarat akan makna pendidikan moral lingkungan yang digali dari nilai-nilai kearifan lokal (local wisdem). Hal tersebut diduga sebagai penyebab ritual ini memiliki nilai publikasi tinggi dan menarik ribuan orang dari berbagai latar belakang. Banyak kalangan yang tidak memahami makna dibalik ritual masyarakat pegunungan Dieng. Melalui buku ini penulis memberikan perspektif makna simboloik dibalik ritual tersebut sebagai basis Pendidikan Moral Lingkungan yang lebih aplikatif dan operasional untuk pelestarian lingkungan kawasan dataran tinggi Dieng di masa yang akan datang. //yn