Filter dimaksud, tidak saja muncul secara internal-dalam arti dari diri seseorang yang mau tidak mau, suka tidak suka harus melakukan komunikasi melaui media sebagai refleksi merefleksikan citra. Filter itu secara tersistem diharuskan pula diciptakan berdasarkan kesepakatan bersama. Tidak semata didasarkan pada satu kepentingan tertentu, namun didasarkan pada penyadaran agar media komunikasi dapat memaksimalkan fungsinya dengan sejauh dan sebanyak mungkin mengeliminir dampak negatif. Itulah kiranya, urgen lahir Lembaga yang kiranya semampu dan sejauh dapat dinilai sebagai Lembaga yang memfilteri media komunikasi, dilahirkan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Buku ini memberikan informasi tentang filter media, khususnya media elektronika yang ada dan berkembang di provinsi Kalimantan Selatan. Tentu akan muncul perdebatan tentang mulai dan berakhirnya penyajian sebagaimana ada di dalam buku ini. Namun jika perdebatan itu arahnya kepada upaya untuk menyempurnakan filter dimaksud-atau sekurangnya menjadi motivasi untuk berkreasi bahwa filter itu sangat penting, sebagian dari tujuan buku ini boleh disebut tercapai. Buku ini mematok posisi sebagai rintisan awal yang disertai harapan sekiranya ke depan akan bersambut dengan karya lain yang jauh lebih bermakna. //yn

Sumbangan dari alumni STMM an. sdri. Arnika Ayu Shinta Devi, PS. Matekstosi, lulus tahun 2018, buku diterima tanggal 27-09-2018, sejumlah 1 eksemplar. Sumbangan mahasiswa STMM lulus tahun 2019 sebanyak dua eksemplar.

Sumbangan alumni STMM lulus tahun 2022, an. Jeri Aditya (PS. Matekstosi), buku diterima tanggal 25-04-2022, sebanyak 1 eksemplar