Pewarna alami telah digunakan sebagai agen pewarnaan batik di Indonesia sejak Abad ke-17, yang diperoleh dari ekstraksi bagian tanaman seperti: batang, kulit kayu, daun, bunga, biji, buah, dan getahnya. Zat pewarna merupakan bahan yang memiliki fungsi menyelamatkan tren warna alami, sebagai komposisi organik dalam sumber pewarna alami. Dalam satu jenis tanaman terdapat lebih dari zat warna missal haematein, morin, katekin, butin, fustin, fisetin yang memiliki molekul struktur dasar flavon dan flavonon. Buku ini merupakan hasil penelitian terhadap 39 jenis tanaman penghasil warna, dan diharapkan dapat memberikan informasi bagi umum, khususnya untuk industri kecil dan menengah kain batik dan kerajinan tangan.//yn