Gunung Merapi dalam kosmologi masyarakat Jawa berperan sangat penting, khususnya bagi masyarakat Cangkringan yang percaya bahwa Gunung Merapi merupakan penderma (anugerah) dan juga pengambil (bencana). Dikatakan penderma karena letusan Gunung Merapi dapat memberikan manfaat berupa material batu dan pasir serta abu vulkanik yang dihasilkan dari letusan Gunung Merapi dapat memberikan kesuburan tanah. Kewajiban alam telah memberikan kehidupan bagi manusia sehingga ketika Gunung Merapi menuntut haknya untuk mengambil semua apa yang sudah dikeluarkan Gunung Merapi bagi warga Cangkringan itu hal yang wajar. Masyarakat Cangkringan selalu nrimo lan lilo dalam menyikapi bencana erupsi Gunung Merapi karena menurut pandangan masyarakat Cangkringan, melalui sikap nrimo maka keberuntungan (kebegjan) akan dating dengan sendirinya. Buku ini memberikan sisi gambaran tentang persepsi yang dimiliki masyarakat Cangkringan bahwa bencana erupsi Gunung Merapi bisa membawa ancaman (tesa) dan disisi lain masyarakat mengharapkan terjadinya erupsi Gunung Merapi karena bagi masyarakat erupsi Merapi bisa membawa anugerah (antitesa), meskipun demikian masyarakat harus tetap eling lan waspodo (sintesa). Persepsi ini harus selalu tertanam di dalam hati masyarakat menjadi sebuah kepercayaan sehingga Ketika ada stimulus (terjadinya erupsi Gunung Merapi) masyarakat harus dapat lebih titen.//yn