Sebuah film bagi kebanyakan orang hanya dianggap sebagai tontonan yang menghibur. Namun, film ternyata memiliki kemampuan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa visual dan audio yang khas, yakni bahasa sinematik. Film tidak hanya berbicara masalah jenis, genre, dan tema film, namun juga bagaimana cerita dikemas dengan segala aspek, sitematiknya, yakni mise-en-scene, sinematografi, editing, serta suara. Bahasa sinematik yang demikian variatif menjadi pilihan bagi sineas untuk berkarya. Untuk bisa memahami film secara utuh, tentunya harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang bahasa sinematil. Buku Memahami Film, Edisi kedua ini merupakan pengembangan sekaligus pembaharuan bagi isi buku edisi pertama. Buku edisi kedua ini menggunakan contoh-contoh kasus baru, lebih dari 500 judul film untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap bahasa sinematik. Empat bab baru hadir dalam buku ini, yaitu tentang opening dan ending credits, tribute/homage, film franchise hingga sejarah film dunia. Semua ini akan melengkapi pengetahuan dan pemahaman pembaca terhadap seni film.//yn